Blockchain, teknologi di balik cryptocurrency, kini mulai punya peran penting di dunia pertanian. Konsep utamanya adalah transparansi — setiap data bisa dilacak dan diverifikasi tanpa bisa diubah. Nah, dalam dunia pangan, ini berarti setiap hasil pertanian bisa dilacak asal-usulnya dari petani sampai ke konsumen.

Bayangkan kamu beli kopi dan bisa tahu kebun mana yang menanamnya, siapa petaninya, kapan dipanen, dan bagaimana proses distribusinya. Dengan sistem blockchain, semua informasi itu tersimpan secara aman dan transparan. Konsumen jadi merasa aman, dan petani mendapatkan pengakuan yang lebih adil.

Beberapa proyek di Indonesia mulai menerapkan sistem ini, terutama di sektor kopi dan rempah. Tujuannya agar produk lokal punya nilai lebih di pasar internasional karena bisa membuktikan keaslian dan kualitasnya.

Selain itu, blockchain juga membantu mengurangi penipuan dalam rantai pasokan. Tidak ada lagi data palsu atau manipulasi harga, karena semua transaksi tercatat dengan jelas.

Dengan kombinasi antara pertanian digital dan blockchain, masa depan industri pangan Indonesia bisa menjadi lebih transparan, adil, dan berdaya saing tinggi di pasar global.